Riset ini dilakukan di Kecamatan Penebel, Kabupaten Tabanan, Bali, dengan fokus pada tiga desa dengan jumlah peternak ayam terbanyak, yaitu Desa Jatiluwih, Senganan, dan Babahan. Penelitian menganalisis pengaruh kompetensi kewirausahaan, inovasi, manajemen keuangan, lingkungan internal dan eksternal terhadap kinerja usaha peternakan ayam, menggunakan analisis Generalized Structured Component Analysis (GSCA). Hasil menunjukkan bahwa lingkungan internal secara umum tergolong kurang baik. Namun, aspek pemasaran dinilai kuat karena seluruh hasil telur ayam dapat terjual melalui pengepul, bahkan menjangkau pasar luar daerah seperti Denpasar, Jawa, dan Sumba. Sebaliknya, indikator penelitian dan pengembangan tergolong rendah karena peternak cenderung meniru pola usaha yang ada dan enggan berinovasi, disebabkan keterbatasan dana dan minimnya kesadaran pentingnya pengembangan usaha. Temuan ini mengindikasikan perlunya peningkatan kapasitas inovasi dan dukungan riset agar kinerja usaha peternakan ayam dapat berkembang secara berkelanjutan.

