- Bumbu Genep Powder Jalikan
Deskripsi Produk: Bumbu genep yang merupakan racikan bumbu khas Bali diolah menjadi bentuk bubuk (powder) untuk meningkatkan nilai tambah, daya saing, dan umur simpan produk, sehingga lebih praktis digunakan dan berpotensi menembus pasar yang lebih luas. Proses hilirisasi dilakukan secara menyeluruh, mulai dari identifikasi permasalahan di lapangan, standarisasi proses produksi, peningkatan pemahaman tentang bahan baku, hingga implementasi prinsip hygiene dan sanitasi dalam pengolahan pangan. Produk ini telah memperoleh izin edar P-IRT, sebagai langkah awal menuju pasar komersial yang lebih luas. Pendampingan ini merupakan wujud nyata sinergi antara dunia akademik dan industri dalam mendorong kemandirian dan inovasi pangan lokal.


- Gitayana Blend
Deskripsi Produk: Gitayana Blend (seduhan botanical) produk teh herbal perpaduan yang menyenangkan dari aroma serai, kayu secang, kehangata jahe dan kesegaran jeruk nipis yang disempurnakan dengan sentuhan daun jeruk purut, pandan serta kelembutan dari kelopak mawar. Racikan ini menawarkan perjalanan rasa bagi konsumen yang ingin menikmati kelezatan dari bahan-bahan alam. Produk yang berkolaborasi dengan PT. Karsa Abadi Bali (Made Tea) Ubud telah berhasil lolos sertifikat Halal dan Ijin edar BPOM dengan nomor BPOM RI MD 272282001600095.



- Zawster : Zallaca Waste Fruit Leather- Inovasi Produk Fruit Leather Berbasis By-Product Hasil Keagamaan di Bali
Deskripsi Produk: Produk inovasi Fruit leather buah salak yang dibuat dengan berbagai limbah kulit buah lokal yaitu kulit buah naga, buah pisang, buah mangga, dan buah jeruk. Tujuan dari pembuatan produk ini adalah untuk memanfaatkan limbah buah dan kulit buah lokal hasil upacara keagamaan di Bali menjadi produk yang memiliki nilai jual. Fruit leather buah salak tinggi akan antioksidan dan mengandung vitamin C yang baik untuk tubuh. Karakteristik fruit leather salak bali terbaik didapatkan pada perlakuan penambahan 30% puree kulit buah naga dengan karakteristik yaitu kadar air (11,17%), Vitamin C (2,07 mg/g AAE), Aktivitas antioksidan (74,65%) dengan karakteristik sensoris yaitu pengujian hedonik yang meliputi rasa (4,24), aroma (3,94), warna (4,53), tekstur (4,29) dan penerimaan keseluruhan (4,47) dengan kriteria agak suka.

- Si Peter : Siamese Peel Fruit Leather- Inovasi Produk Fruit Leather dengan Konsep Zero Waste
Deskripsi Produk: Jeruk siam (Citrus nobilis L.) merupakan jenis buah yang banyak dibudidayakan dan dihasilkan di Bali, namun pemanfaatannya belum optimal. Jeruk siam biasanya digunakan untuk upacara keagamaan, dan jika berlebih, akan menyebabkan pemborosan. Jeruk siam mengandung vitamin C, fenol, dan flavonoid. Selain itu, kulitnya mengandung 30% pektin. Menggabungkan buah dan kulit jeruk siam menjadi fruit leather (lembaran buah kering) dengan konsep Zero Waste (memanfaatkan seluruh bagian buah jeruk siam) merupakan cara untuk menginovasikan produk dari limbah yang berpotensi sebagai pangan fungsional. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi bubur kulit jeruk siam berpengaruh signifikan terhadap rasa, warna, tekstur, dan kesukaan keseluruhan dari fruit leather. Penambahan bubur kulit jeruk siam sebesar 5% merupakan konsentrasi yang tepat untuk menghasilkan fruit leather dengan karakteristik sensoris terbaik dan mengandung aktivitas antioksidan sebesar 74,89%, sehingga berpotensi sebagai pangan fungsional.

Link Artikel : https://www.ejournal.warmadewa.ac.id/index.php/seas/article/view/10714/6118
- Catayes (Cardamom Pitaya Es) : Inovasi Es Krim Kapulaga dengan Penambahan Puree Kulit Buah Naga
Deskripsi Produk: Pengembangan produk es krim kapulaga dengan penambahan puree kulit buah naga sebagai produk pangan fungsional. Tujuan dari pembuatan produk ini adalah sebagai langkah optimalisasi penggunaan rempah lokal kapulaga yang mengandung senyawa bioaktif yang baik untuk tubuh, serta pemanfaatan limbah kulit buah naga hasil upacara keagamaan yang juga kaya akan antioksidan dan antosianin sebagai coloring-agent. Es krim yang diformulasikan dengan perbandingan 10:90 antara bubuk kapulaga dan purée kulit buah naga menunjukkan karakteristik sensori yang paling disukai, terutama dalam aspek warna, aroma, rasa, tekstur, dan penerimaan keseluruhan. Profil warna menunjukkan warna coklat kemerahan. Selain itu, formulasi ini menunjukkan potensi kuat sebagai pangan fungsional dengan kandungan antioksidan sebesar 20,19%.

- Teater : Teh Herbal Daun Teter
Deskripsi Produk: Inovasi daun teter menjadi teh herbal daun teter muncul dikarenakan permasalahan yang didapatkan oleh Masyarakat Desa taro khususnya KWT Dwi Tunggal Putri yang mengolah daun teter menjadi produk yang disebut loloh don teter. Namun, produk ini memiliki kelemahan yaitu masa simpan yang pendek dan kurang diminati oleh masyarakat umum. Sebagai solusi, daun teter dapat di inovasikan menjadi teh herbal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa waktu pengeringan selama 24 jam merupakan waktu yang tepat untuk menghasilkan teh herbal dengan rendemen sebesar 20,74%, kadar air 7,21%, total fenol 40,71 mg GAE/g, total flavonoid 28,76 mg QE/g, total tanin 0,80 mg TAE/g, vitamin C 8,13 mg AAE/g, dan aktivitas antioksidan sebesar 85,55%. Daun teter memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai minuman fungsional.

Link Artikel : https://journal.fanres.org/index.php/IJFANRES/article/view/471
- PITACCA : Pitaya and Sallaca Fruit Leather
Deskripsi Produk: Pitacca (Pitaya and Salacca Fruit Leather) merupakan produk inovasi pangan fungsional yang memanfaatkan limbah yang dihasilkan pada upacara keagamaan masyarakat Hindu Bali yaitu buah salak dan buah naga. Produk ini memiliki tujuan untuk memaksimalkan pemanfaatan limbah organik, khususnya dari upacara keagamaan dan konsumsi rumah tangga. Pitacca kaya akan senyawa bioaktif seperti antioksidan (50,07%), vitamin C (4,02 mg AAE/g), fenol (10,78 mg GAE/g fenol), yang berperan penting dalam menangkal radikal bebas. Pitacca memiliki karakteristik warna merah cranberry, tekstur plastis, dan rasa manis alami dengan total gula 50,39%, Pitacca tidak hanya mendukung pengurangan limbah pangan tetapi juga memenuhi standar mutu pangan manisan kering. Produk ini memiliki nilai komersial yang tinggi dan berkontribusi pada sistem pangan yang lebih berkelanjutan serta ramah lingkungan.



- OKISS: Inovasi Kukis Gluten Free-Casein Free Berbahan Dasar Tepung Garut dan Tepung Okara sebagai Pangan Fungsional
Deskripsi Produk: OKISS: Inovasi Kukis Gluten Free-Casein Free Berbahan Dasar Tepung Garut dan Tepung Okara sebagai Pangan Fungsional hadir dalam menjawab Ketergantungan Indonesia terhadap gandum impor sebagai bahan baku utama tepung dalam industri roti yang menghadirkan tantangan terhadap ketahanan pangan nasional. Diversifikasi sumber pangan dengan memanfaatkan sumber daya lokal merupakan solusi strategis untuk mengurangi ketergantungan tersebut. Tepung garut (Maranta arundinacea L.), yang dikenal memiliki kandungan karbohidrat tinggi dan indeks glikemik rendah, menjadi alternatif pengganti tepung terigu yang menjanjikan dalam pembuatan kue kering (cookies). Namun, kandungan protein dan seratnya yang rendah memerlukan penambahan bahan bergizi seperti okara, limbah hasil olahan kedelai yang kaya protein dan serat pangan.
Hasil penelitian dari inovasi ini menunjukkan bahwa rasio 80:20 (P2) merupakan rasio terbaik, dengan skor sensorik untuk warna (4,43), aroma (4,24), tekstur (4,14), rasa (4,29), dan penerimaan keseluruhan (4,38), yang dikategorikan sebagai “sedikit disukai.” Analisis kimia menunjukkan kadar air 9,34%, abu 1,34%, lemak 30,87%, protein 4,73%, karbohidrat 53,72%, dan nilai energi sebesar 511,66 kkal. Analisis tekstur menunjukkan kekerasan sebesar 2,09 dan elastisitas 1,01, sementara nilai kolorimetri (L* 10,4, a* 12,67, b* 36,77) menunjukkan warna cokelat tua. Temuan ini menunjukkan bahwa kombinasi tepung garut dan tepung okara dapat menghasilkan kue kering bebas gluten yang kaya nutrisi dengan kualitas sensorik yang dapat diterima, serta mendukung diversifikasi pangan dan mengurangi ketergantungan terhadap gandum impor.

- Tickmafos
Deskripsi Produk: Produk makanan selingan (Snack Bar) yang diproduksi dengan mensubstitusi terigu menggunakan tepung maggot BSF (Black Soldier Fly) dan pemanfaatan gula kelapa lokal sebagai pengganti gula pasir. Produk ini dibuat dengan tujuan memenuhi asupan protein harian yang berpotensi sebagai upaya pencegahan stunting. Karakteristik snack bar terbaik diperoleh pada perlakuan tepung terigu:tepung maggot dengan perbandingan 95:5, yang menghasilkan karakteristik sebagai berikut: kadar protein sebesar 8,12%, kadar abu sebesar 1,75%, serta karakteristik sensori berdasarkan uji hedonik, yaitu warna 4,44 (sedikit disukai), aroma 4,06 (sedikit disukai), tekstur 4,00 (sedikit disukai), rasa 4,13 (sedikit disukai), dan penerimaan keseluruhan 4,06 dengan kriteria sedikit disukai. Karakteristik warna berdasarkan nilai L* 32,06, a* 5,56, dan b* 24,46 dengan kriteria warna Irish coffee.

Link Artikel : https://ftp.sarmiscomex.ro/index.php/fst/article/view/15155
- Hyloh : Loloh Daun Teter Berkarbonasi
Deskripsi Produk: Loloh merupakan minuman tradisional khas Bali yang terbuat dari campuran beberapa tanaman herbal. Salah satunya yaitu loloh daun teter dari Desa Taro, Gianyar. Cita rasanya yang pahit dan aromanya kurang menarik membuat minuman ini kurang diminati konsumen. Inovasi dilakukan dengan penambahan flavor lemon dan jahe untuk meningkatkan citarasa dan daya terima produk. Hasil penelitian menunjukkan karakteristik sensori terbaik diperoleh pada loloh daun teterkarbonasi dengan kombinasi penambahan 2,5 % jahe merah dan 2,5% lemon dengan karakteristik warna dan aroma biasa, rasa dan penerimaan keseluruhan agak disukai. Karakteristik warna L* 37,3; a* -4,5; b* 22,0, pH6, total padatan terlarut13,3, total fenol 2,51 mg/100g, dan aktivitas antioksidan 42,14% yang berpotensi dikembangkan sebagai minuman fungsional.

Link Artikel : https://profood.unram.ac.id/index.php/profood/article/view/507
